Pewarna Alami Biru "Gama Indigo ND"
Keunggulan produk :
Bahan baku utama dari pasta pewarna biru "Gama Indigo ND" adalah daun Indigofera, dengan nama latin Indigofera tinctoria .Tanaman Indigo memiliki batang kayu-semi, sebagian besar spesiesnya memiliki daun berwarna hijau tua berbentuk oval, dan bunga kecil yang berkelompok berwarna merah yang terlihat seperti kupu-kupu. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi enam kaki atau sekitar 180 cm dan pewarna dihasilkan dari daun melalui proses fermentasi. Indigofera secara umum tumbuh di tanah berpasir dan lahan kritis (marginal). Syarat yang diperlukan adalah terkena sinar matahari langsung dan air yang cukup.
Bahan tambahan adalah kapur tohor.
Gambar disamping adalah contoh batik yang diwarnai dengan pasta pewarna alami biru " Gama Indigo ND"
Warna biru indigo dapat bertahan selama lebih dari 1 abad, bahkan warna akan semakin cerah karena terfiksasi oleh oksigen.
Timbang pasta dan gula jawa dengan perbandingan 1:1 (berat)
Tempatkan dalam satu wadah, tambahkan kapur ( 200 gr kapur untuk 1 kg pasta), kemudian larutkan dalam air ( 10 liter air untuk 1 kg pasta),
diamkan selama 24 jam.
Larutan yang telah siap digunakan ditandai dengan endapan berwarna hijau kekuningan
1. Daun indigofera dicampur dengan bahan organik cair , dimasukkan dalam digester
2. Dalam digester limbah akan menghasilkan biogass yang dapat digunakan sebagai bahan bakar gas. Hasil cair dalam digester dapat digunakan sebagai pupuk cair.
3. Ranting indigofera dikeringkan kemudian digunakan sebagai bahan bakar kayu.
- Dibuat dari 100% bahan alami
Bahan baku utama dari pasta pewarna biru "Gama Indigo ND" adalah daun Indigofera, dengan nama latin Indigofera tinctoria .Tanaman Indigo memiliki batang kayu-semi, sebagian besar spesiesnya memiliki daun berwarna hijau tua berbentuk oval, dan bunga kecil yang berkelompok berwarna merah yang terlihat seperti kupu-kupu. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi enam kaki atau sekitar 180 cm dan pewarna dihasilkan dari daun melalui proses fermentasi. Indigofera secara umum tumbuh di tanah berpasir dan lahan kritis (marginal). Syarat yang diperlukan adalah terkena sinar matahari langsung dan air yang cukup.
Bahan tambahan adalah kapur tohor.
- Warna yang dihasilkan tidak luntur dan tahan lama
Gambar disamping adalah contoh batik yang diwarnai dengan pasta pewarna alami biru " Gama Indigo ND"
Warna biru indigo dapat bertahan selama lebih dari 1 abad, bahkan warna akan semakin cerah karena terfiksasi oleh oksigen.
- Mudah digunakan
Timbang pasta dan gula jawa dengan perbandingan 1:1 (berat)
Tempatkan dalam satu wadah, tambahkan kapur ( 200 gr kapur untuk 1 kg pasta), kemudian larutkan dalam air ( 10 liter air untuk 1 kg pasta),
diamkan selama 24 jam.
Larutan yang telah siap digunakan ditandai dengan endapan berwarna hijau kekuningan
- Ramah Lingkungan
Kandungan limbah sisa pencelupan :
Air 82 %
Bahan organik 13 %
Kapur 5 %
Penanganan limbah sisa hasil pencelupan:
Kandungan limbah sisa produksi :
Daun dan ranting indigofera 17 %
Bahan organik cair 83 %
(air, glukosa, dll)
1. Daun indigofera dicampur dengan bahan organik cair , dimasukkan dalam digester
2. Dalam digester limbah akan menghasilkan biogass yang dapat digunakan sebagai bahan bakar gas. Hasil cair dalam digester dapat digunakan sebagai pupuk cair.
3. Ranting indigofera dikeringkan kemudian digunakan sebagai bahan bakar kayu.
Contact :
Shinta Pertiwi
email : shinta.pertiwi@yahoo.com
ph. : +6281 328 310 996
Shinta Pertiwi
email : shinta.pertiwi@yahoo.com
ph. : +6281 328 310 996
Produk kami :
1. Pasta Pewarna alami biru "Gama Indigo ND", Rp. 60.000 /kg
2. Batik yang menggunakan pewarna alami (katun dan sutera)
3. Jasa pencelupan dengan menggunakan pewarna alami
4. Jasa konsultan pewarna alami
1. Pasta Pewarna alami biru "Gama Indigo ND", Rp. 60.000 /kg
2. Batik yang menggunakan pewarna alami (katun dan sutera)
3. Jasa pencelupan dengan menggunakan pewarna alami
4. Jasa konsultan pewarna alami
4 Komentar:
Pada 8 Agustus 2010 pukul 00.35 , bos konten mengatakan...
Terima kasih atas sharring ilmu tentang bahan alami pewarna batik, semoga bisa menjadikan inspirasi bagi semua pengrajin batik untuk terus menggunakan pewarna batik yang ramah lingkungan.
Pada 30 Januari 2011 pukul 20.03 , Arif Wibowo mengatakan...
Saya baru saja membicarakan mengenai upaya pemanfaatan pewarna alami secara massal agar bisa mengantikan bahan kimia naftol yang sudah lama dilarang penggunaannya di negara eropa.
Pada 31 Maret 2011 pukul 15.05 , diedie mengatakan...
mbak mbak mau bertanya.... kalau daun inidgo menggulung pengobatannya gimana ya mbak...
tinkyuuuu
Pada 12 Juli 2012 pukul 22.09 , Kursus Batik Tulis Giriloyo mengatakan...
Berapa Jasa pewarnaan dg warna alam untuk 1 kain?
pewarnan indigo ND dg apa mbak.
terimakasih dan salam
Mirza
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda