Pewarna alam (Natural Dye) dan Batik

Rabu, 22 Oktober 2008

Pewarna Alami Biru "Gama Indigo ND"

Keunggulan produk :
  • Dibuat dari 100% bahan alami

Bahan baku utama dari pasta pewarna biru "Gama Indigo ND" adalah daun Indigofera, dengan nama latin Indigofera tinctoria .Tanaman Indigo memiliki batang kayu-semi, sebagian besar spesiesnya memiliki daun berwarna hijau tua berbentuk oval, dan bunga kecil yang berkelompok berwarna merah yang terlihat seperti kupu-kupu. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi enam kaki atau sekitar 180 cm dan pewarna dihasilkan dari daun melalui proses fermentasi. Indigofera secara umum tumbuh di tanah berpasir dan lahan kritis (marginal). Syarat yang diperlukan adalah terkena sinar matahari langsung dan air yang cukup.
Bahan tambahan adalah kapur tohor.

  • Warna yang dihasilkan tidak luntur dan tahan lama









Gambar disamping adalah contoh batik yang diwarnai dengan pasta pewarna alami biru " Gama Indigo ND"
Warna biru indigo dapat bertahan selama lebih dari 1 abad, bahkan warna akan semakin cerah karena terfiksasi oleh oksigen.












  • Mudah digunakan
Aturan pakai pewarna alami biru indigo

Timbang pasta dan gula jawa dengan perbandingan 1:1 (berat)










Tempatkan dalam satu wadah, tambahkan kapur ( 200 gr kapur untuk 1 kg pasta), kemudian larutkan dalam air ( 10 liter air untuk 1 kg pasta),
diamkan selama 24 jam.







Larutan yang telah siap digunakan ditandai dengan endapan berwarna hijau kekuningan













  • Ramah Lingkungan
Kandungan Limbah sisa hasil pencelupan :

Kandungan limbah sisa pencelupan :

Air 82 %

Bahan organik 13 %

Kapur 5 %

Penanganan limbah sisa hasil pencelupan:

1. Limbah sisa hasil pencelupan diendapkan, dipisahkan antara cairan dan padatan

2. Cairan dapat dibuang langsung ke septic tank, karena hanya mengandung bahan organik yang mudah terdegradasi.

3. Padatan yang berupa kapur dapat langsung dibuang ke lahan terbuka.

Kandungan limbah sisa proses pembuatan pasta :

Kandungan limbah sisa produksi :

Daun dan ranting indigofera 17 %

Bahan organik cair 83 %

(air, glukosa, dll)

Penanganan limbah sisa proses pembuatan pasta:
1. Daun indigofera dicampur dengan bahan organik cair , dimasukkan dalam digester
2. Dalam digester limbah akan menghasilkan biogass yang dapat digunakan sebagai bahan bakar gas. Hasil cair dalam digester dapat digunakan sebagai pupuk cair.
3. Ranting indigofera dikeringkan kemudian digunakan sebagai bahan bakar kayu.



Contact :
Shinta Pertiwi
email : shinta.pertiwi@yahoo.com
ph. : +6281 328 310 996

Produk kami :
1. Pasta Pewarna alami biru "Gama Indigo ND", Rp. 60.000 /kg
2. Batik yang menggunakan pewarna alami (katun dan sutera)
3. Jasa pencelupan dengan menggunakan pewarna alami
4. Jasa konsultan pewarna alami


Selasa, 21 Oktober 2008

Mengapa Pewarna Alami?



Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan kesehatan, mereka cenderung mengkonsumsi produk yang terbuat dari bahan alami dan berkualitas. Produk-produk yang unggul dan kompetitif, serta menggunakan teknologi ramah lingkungan yang dapat berkompetisi di pasaran dunia.

Indonesia memiliki pewarna alam yang dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi di atas, sehingga Indonesia memiliki peluang dan potensi yang menjanjikan dalam berkompetisi di Pasar Dunia. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan lahan yang memadai yang tidak dimiliki oleh negara lain, bahkan pada tahun 1602-1942 Indonesia merupakan penguasa pasar pewarna alami di dunia, dengan produk paling berkualitas.

Jika Batik dan kerajinan tradisional sebagai identitas bangsa dapat dibuat dengan menggunakan pewarna alami, tentunya akan meningkatkan daya jual produk dalam negri, yang pada akhirnya akan meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat.

Perlahan tapi pasti pewarna sintetis akan ditinggalkan karena merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan. Pewarna sintetis yang memiliki grup azo dicurigai sebagai penyebab kanker kulit.

Pewarna alam Biru Indigo dari daun Indigofera tinctoria merupakan zat warna paling populer karena memiliki sifat tidak mudah pudar dibanding pewarna alam lainnya. Pewarna alam Biru Indigo terfiksasi semakin kuat di kain dengan adanya oksigen udara. Hal ini dapat dibuktikan dari koleksi pakaian yang berumur lebih dari 1 abad di British Museum yang memakai pewarna blue indigo (Paul,1988) dan koleksi batik di Kraton Yogyakarta.

PERKEMBANGAN TERKINI

Teknik Kimia , Fakultas Teknik , Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul berusaha membangkitkan kembali Indonesia menjadi penguasa pasar pewarna alami terbesar di dunia.

Dengan memberdayakan masyarakat dan petani di Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul, saat ini telah terwujud lahan penanaman Indigofera tinctoria seluas 3,5 ha, dan unit pengolahan pewarna alami berkapasitas 6,5 ton per tahun.

Proses pembuatan pewarna alami biru indigo telah ada sejak jaman Majapahit. Pasta pewarna yang tidak terkontrol kualitasnya dan warna yang tidak terstandarisasi menjadikan pasta pewarna ini sulit digunakan. Dengan mengem-bangkan teknologi yang sudah ada Jurusan Teknik Kimia dapat menghasilkan produk pasta pewarna alami biru ”Gama Indigo ND (Natural Dye)” dengan kualitas terkontrol dan terstandarisasi.

Ramah lingkungan

Produksi pewarna alami ”Gama Indigo ND”, merupakan produksi yang ramah lingkungan, proses pembuatan pasta hanya menggunakan bahan alami tanpa penambahan bahan sintetis.


Kandungan pasta pewarna alami ”Gama Indigo ND” :

Pasta pewarna (bahan organik) 60 %

Air 40 %










Contact :
Shinta Pertiwi
email : shinta.pertiwi@yahoo.com
phone: +6281 328 310 996